Monday, October 18, 2010

Schotel Bandeng


Bahan:
5 sdm tepung terigu
300 gr daging bandeng, dicincang
4 sdm margarin
1/2 butir bawang bombay
75 gr kacang polong
1 butir tomat, dipotong dadu
1 buah wortel, dipotong dadu kecil
400 ml susu cair
50 gr keju parut
1 sdt merica bubuk
1/2 sdt gula pasir
1/2 sdt pala bubuk
1 butir telur, kocok lepas
1 kg kentang, dikukus, lalu dihaluskan
Garam secukupnya


Cara Membuat:
1. Tumis tepung terigu bersama 3 sdm margarin sampai kecoklatan, angkat dan sisihkan
2. Tumis bawang bombay bersama 1 sdm margarin sampai
3. Masukkan bandeng cincang, wortel, kacang polong dan tomat
4. Tambahkan merica, gula pasir, pala, garam dab susu cair
5. Masak sambil diaduk rata sampai santan habis
6. Olesi pinggan (tahan panas) dengan margarin, isikan setengah kentang dan padatkan
7. Ratakan tumisan bandeng, kacang polong, wortel dan tomat diatasnya
8. Lalu tutup setengah bagian pinggan dengan kentang lagi
9. Olesi dengan telur kocok dan taburkan keju parut diatasnya
10.Panggang dalam oven sampai kecoklatan

Sajikan untuk 4 orang

Kare Bandeng


Bahan:
3 ekor ikan bandeng (sedang)
3 lembar daun salam
1 buah tomat, dipotong 1 cm
300 ml santan kelapa
Minyak untuk menggoreng

Haluskan:
6 butir bawang merah
4 siung bawang putih
3 cm kunyit
3 cm jahe
1 sdt ketumbar


Cara Membuat:
1. Cuci ikan bandeng sampai bersih, lalu dipotong menjadi 4 bagian
2. Panaskan minyak goreng, masukkan ikan bandeng, goreng sampai kecoklatan
3. Angkat ikan bandeng dan sisihkan
4. Tumis bumbu yang dihaluskan bersama daun salam sampai harum
5. Tuangkan santan, masak sampai mendidih
6. Masukkan bandeng dan tomat
7. Masak sampai santan dan bumbu menjadi kental, lalu angkat
8. Sajikan bersama sambal kesukaan Anda

Tuesday, October 12, 2010

Soto Tangkar


Bahan:
500 gr jeroan sapi (babat, paru, hati)
250 gr daging sapi
4 buah jeruk limau
3 sdm bawang goreng
2 buah tomat, potong menjadi 8 bagian
1 batang daun bawang, diiris halus
Emping
Kecap manis

Bumbu yang Dihaluskan:
5 Siung bawang putih
10 siung bawang merah
4 butir kemiri
3 cm kunyit, dibakar
1 sdt merica
1 sdm ketumbar
1 1/2 sdm garam

Bumbu Lainnya:
5 lembar daun jeruk
3 lembar daun salam
2 batang serai
3 cm lengkuas


Cara Membuat:
1. Rebus daging sapi dan jeroan sapi secara terpisah sampai empuk
2. Angkat daging sapi dan jeroan sapi lalu potong-potong
3. Sisihkan air rebusan daging untuk kuah soto (kaldu)
4. Tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum
5. Masukkan kedalam air kaldu
6. Tambahkan bumbu lainnya, aduk hingga mendidih
7. Tuangkan santan kelapa, aduk hingga mendidih kembali, lalu angkat
8. Tata potongan daging sapi dan jeroan sapi kedalam mangkuk
9. Tambahkan daun bawang, bawang goreng, tomat dan emping
10.Beri air jeruk limau dan kecap manis
11.Siramkan kuah soto diatasnya
12.Sajikan bersama sambal kesukaan Anda

Kembang Goyang


Bahan:
75 gr tepung kanji
200 gr tepung beras
1 butir telur, kocok lepas
325 ml santan kelapa
1 1/2 sdt vanilli
1/2 sdt garam
Minyak untuk menggoreng
Pewarna makanan



Cara Membuat:
1. Ayak tepung kanji, tepung beras, garam dan vanilli
2. Campurkan telur dan tambahkan santan sambil diaduk sampai adonan licin
3. Beri beberapa tetes pewarna, lalu aduk sampai rata, sisihkan
4. Panaskan minyak didalam penggorengan
5. Rendam cetakan kembang goyang kedalam penggorengan sampai cetakan panas
6. Angkat cetakan dari penggorengan lalu celupkan kedalam adonan sampai 2/3 cetakan
7. Diamkan sampai adonan melekat pada cetakan
8. Angkat cetakan yang sudah ditempeli adonan lalu masukkan kedalam penggorengan
9. Goyang-goyangkan cetakan sampai adonan terlepas dengan sendirinya
10.Goreng kembang goyang sampai kecoklatan dan matang
11.Angkat dan serap minyaknya dengan menggunakan tissue dapur

Hasilnya 300 gr Kembang Goyang

Thursday, October 7, 2010

Soto Bandung II


Bahan:
500 gr daging sapi
50 gr kacang kedelai, direndam air panas hingga mengembang
2 buah lobak, dikupas lalu diiris tipis kemudian direbus
2 batang seledri, iris halus
1 batang daun bawang, iris halus
2 liter air
Emping goreng secukupnya

Bumbu yang Dihaluskan:
5 siung bawang putih
8 siung bawang merah
1 sdt merica
1 1/2 sdm garam
1 sdt kaldu instan

Bumbu Lainnya:
3 cm jahe, dimemarkan
2 lembar daun salam
1 batang serai, dimemarkan



Cara Membuat:
1. Rebus daging sapi bersama bumbu lainnya sampai empuk
2. Angkat daging sapinya, lalu dipotong bentuk dadu
3. Tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum
4. Masukkan kedalam air kaldu yaitu; air rebusan daging sapi tadi
5. Masukkan daging sapi yang sudah dipotong dadu, biarkan hingga mendidih
6. Tata lobak didalam mangkuk
7. Tambahkan kacang kedelai, emping, dan bawang dan seledri
8. Siram dengan kuah soto dan dagingnya
9. Sajikan dengan sambal kesukaan Anda

Soto Banten


Bahan:
500 gr usus sapi, bersihkan
800 ml santan dari 1 buah kelapa
600 ml air, untuk merebus usus
3 mata asam jawa
3 sdm minyak, untuk menumis

Bahan Pelengkap:
Lontong
Perkedel
Sambal Cabai Rawit
Emping

Bumbu yang Dihaluskan:
5 Siung bawang putih
8 siung bawang merah
5 buah cabai merah besar, dibuang bijinya
1 sdt gula pasir
1/2 sdt kaldu instan
1 1/2 sdm garam

Bumbu Lainnya:
1 batang serai, dimemarkan
2 lembar daun salam
3 cm lengkuas, dimemarkan


Cara Membuat:
1. Rebus usus sapi dengan asam jawa hingga matang, angkat dan buang air rebusannya
2. Potong-potong usus sapi dengan panjang 2 cm
3. Tumis bumbu yang dihaluskan dengan bumbu lainnya sampai matang
4. masukkan usus sapi, aduk rata
5. Tuangkan santan, masak hingga bumbu meresap, angkat
6. Sajikan bersama bahan pelengkap, yaitu; lontong, emping, perkedel dan sambal


Tips Membersihkan Usus Sapi:
1. Buang semua lemaknya
2. Bersihkan usus sapi dengan cara memasang ujung usus sapi ke mulut kran air
3. Nyalakan kran sampai air mengalir dengan maksimal hingga isi usus keluar


Wednesday, October 6, 2010

Pisang Kipas




Bahan:
1/2 sisir pisang kepok matang
1 butir telur, kocok lepas
100 gr tepung terigu
50 gr tepung beras
75 gr gula pasir
1/2 sdt garam
1/2 sdt vanili
200 ml air
Minyak untuk menggoreng


Cara Membuat:
1. Kupas pisang, lalu buat sayatan membujur sebanyak 3 buah
2. Usahakan agar sayatan tidak sampai putus
3. Campur telur, gula pasir, vanili dan garam sampai gula larut
4. Tambahkan tepung terigu dan tepung beras
5. Tuangkan air, aduk sampai adonan menjadi licin
6. Celupkan pisang kedalam adonan, lalu kembangkan irisan pisang
7. Goreng pisang dengan minyak panas sampai kuning kecoklatan
8. Angka dan tiriskan

Hasilnya 9 buah Pisang Kipas

Bubur Kampiun


Bahan Kolak:
100 gr gula pasir
200 gr gula merah, diiris
6 buah pisang nangka, dikupas dan diiris 1cm
500 ml santan dari 1/2 buah kelapa
1 lembar daun pandan
1/2 sdt garam
600 ml air

Bahan Bubur Candil:
100 gr tepung ketan
1/2 sdt kapur sirih, dilarutkan dalam 3 sdm air, lalu saring
1/2 sdt garam
150 gr gula merah, diiris
50 ml air hangat
300 ml air

Bahan Bubur Sumsum:
300 ml santan dari 1/2 buah kelapa
200 gr tepung beras
1 sdt garam
2 lembar daun pandan
700 ml air

Bahan Ketan Hitam:
400 gr beras ketan hitam, direndam 2 jam
1/2 buah kelapa agak tua, diparut
400 ml air mendidih



Cara Membuat Kolak:
1. Rebus air, daun pandan, garam dan gula sampai mendidih
2. Masukkan pisang, rebus sampai empuk
3. Tuangkan santan kelapa, sambil diaduk sampai mendidih dan matang
4. Angkat dan sisihkan

Cara Membuat Bubur candil:
1. Campur tepung ketang dengan garam, aduk rata
2. Tuangkan air kapur sirih dan air hangat sambil diaduk hingga rata
3. Bentuk adonan menjadi bulat kecil
4. Rebus air dan gula merah sampai mendidih
5. Masukkan adonan bulat kecil / candil kedalam air gula merah yang mendidih
6. Biarkan hingga terapung, lalu angkat dan sisihkan

Cara Membuat Bubur Sumsum:
1. Campurkan tepung beras dan santan, aduk rata
2. Rebus air, daun pandan dan garam hingga mendidih
3. Masukkan larutan tepung beras, aduk hingga kental
4. Angkat dan sisihkan

Cara Membuat Ketan Hitam:
1. Kukus beras ketan hitam hingga 1/2 matang
2. Angkat, lalu siram dengan air mendidih
3. Biarkan hingga air terserap habis
4. Kukus hingga matang, angkat
5. Taburi dengan kelapa parut, lalu sisihkan


Penyajian Bubur Kampiun:
1. Masukkan sebagian ketan hitam, bubur candil dan bubur sumsum ke dalam mangkuk
2. Siram dengan kolak
3. Sajikan

Monday, September 27, 2010

Pastel Mini Isi Ebi



Bahan:
50 gr tepung kanji
300 gr tepung terigu
80 gr margarin
1/2 sdt garam
1 butir telur
100 ml air
Tepung terigu untuk taburan
Minyak sayur untuk menggoreng

Isi:
150 gr ebi, rendam dengan air panas sampai mengembang, lalu dicincang
3 butir bawang merah dihaluskan
1 siung bawang putih dihaluskan
2 sdm minyak untuk menumis
1/2 sdt gula pasir
1 sdt merica



Cara Membuat:
1. Campur tepung kanji, tepung terigu, margarin, telur dan garam menjadi satu.
2. Aduk dengan tangan sambil diberi air sedikit demi sedikit.
3. Remas-remas sampai menjadi adonan kalis / adonan yang tidak melekat ditangan.
4. Lalu sisihkan adonan yang sudah kalis.
5. Tumis bawang merah dan bawang putih yang sudah dihaluskan sampai harum.
6. Masukkan ebi sambil diaduk.
7. Masukkan merica bubuk dan gula pasir, masak sampai setengah matang, angkat.
8. Taburkan sedikit tepung terigu, lalu gilas adonan menjadi setebal 2 mm.
9. Cetak adonan dengan bentuk lingkaran berdiameter 3 cm.
10.Beri 1/2 sdt ebi, kemudian lipat dan pilin tepinya.
11.Goreng dengan minyak panas sampai kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan.

Hasilnya menjadi Pastel Mini Isi Ebi 700 gr


Soto Padang II


Bahan:
250 gr daging sapi has dalam
4 siung bawang putih dihaluskan
1 buah pekak
2 liter air untuk merebus
2 sdt garam
Minyak goreng secukupnya

Bahan Pelengkap:
Perkedel kentang
Soun yang sudah direndam
Kerupuk sagu merah
Bawang goreng
Irisan seledri
Irisan daun bawang

Bumbu yang Dihaluskan:
10 siung bawang merah
5 siung bawang putih
3 butir kemiri
3 cm jahe
1 sdt merica
1 sdt garam
1/2 kaldu instan

Bumbu Lainnya:
4 daun jeruk purut
3 butir kapulaga
3 cm lengkuas dimemarkan
3 lembar daun salam
1 batang serai dimemarkan
1 buah pekak



Cara Membuat:
1. Rebus daging sapi bersama 1 buah pekak hingga empuk, angkat.
2. Sisihkan air kaldu dari rebusan daging sapi untuk kuah soto.
3. Potong daging sapi berbentuk kotak tipis.
4. Campurkan dengan bawang putih dan garam, aduk rata.
5. Lalu biarkan selama 30 menit agar bumbu meresap.
6. Goreng daging sapi hingga garing, angkat dan tiriskan.
7. Tumis bumbu yang dihaluskan bersama bumbu lainnya hingga harum.
8. Masukkan tumisan bumbu kedalam air kaldu, aduk dan rebus hingga mendidih.
9. Tata perkedel kentang, soun dan daging sapi goreng di dalam mangkuk.
10.Taburi dengan irisan seledri, daun bawang dan bawang goreng.
11.Siram dengan kuah soto.
12.Sajikan dalam keadaan panas dengan kerupuk sagu merah dan sambal kesukaan Anda.

Wednesday, September 22, 2010

No 94 Mulyo, Cikarang

Waktu sudah menunjukkan jam 17:15 WIB, selepas kerja dan halal bihalal bersama Aa Gym, 'Task Force Team' menuju Jalan Raya Serang-Cibaruh tepatnya di Sukaresmi Cikarang, yaitu; tempat makan "No 94 Mulyo".

Member 'Task Force Team' yang ikut dalam wisata kuliner ini diantaranya adalah; Aviv(kiki), Mang Atang, Defoy, Edi, Mulyono, Bembenk (yang nge-Boss-in makan) dan saya (ws.rudi). Sementara itu 'Mamang' ga bisa ikut.

Mulai memesan, sortir menu yang disediakan, cuaca musim hujan membuat kami ingin sekali makan seafood, lalu Defoy dan Mang Atang memesan Cumi-cumi dengan olahan berbeda.


hehehehehe ....

Sambil menunggu pesanan, kami talking-talking about kejadian lucu saat kerja, about pengalaman Mang Atang, dan sesekali ngeledekin Edi (Edi lagi... Edi lagi .. hehehe..).





Ini adalah hal yang bisa dibilang "menakjubkan" (mengutip omongan Yudi ^_^) saat berkumpul bersama para sahabat.

Saat hidangan sudah matang dan diantar kemeja kami, ngga pake basa-basi lagi, kami berdo'a lalu menyantapnya, wuuuaaahhhhhh, pedes .. pedes ... gurih .... mantap.

Cah Kangkung-nya sangat nikmat, Gurih, cumi-cuminya mantap dan sambal yang wuihhh hhaammm ....


Kedai sederhana, namun No 94 Mulyo mampu menghadirkan menu yang soal rasa ngga kalah sama menu Restoran. Masakannya sangat Fresh karena disajikan setelah masakan matang. Pemilik dan koki-nya cukup ramah.


Pesenan sedang dimasak



View dari belakang


Mantap ....

Thursday, September 16, 2010

Otak Otak Bandeng

Bahan:
2 ikan bandeng ukuran sedang
50 ml santan kental kelapa
1 butir telur ayam, kocok
1/2 buah tahu cina, hancurkan
2 helai daun jeruk
1 tangkai serai, ditumbuk
Minyak goreng untuk menggoreng dan menumis


Bumbu:
1 sdm bawang goreng
2 butir kemiri
3 siung bawang putih
1/2 sdt merica
1/2 sdt gula pasir
Garam secukupnya


Persiapan:
1. Haluskan semua bumbu
2. Bersihkan sisik ikan bandeng, dipukul-pukul dari tengkuk sampai ke ekornya
Keluarkan tulang belakang ikan bandeng melalui mulutnya
Dan gunting perut ikan bandeng, lalu keruk dagingnya, cincang dan sisihkan


Cara Membuat:
1. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus bersama daun jeruk dan serai sampai harum
2. Masukkan daging ikan bandeng
3. Masukkan santan kental kelapa, masak hingga santan habis, lalu angkat dan dinginkan
4. Campur tumisan daging ikan bandeng dengan telur ayam kocok, aduk rata
5. Masukkan tumisan daging ikan bandeng kedalam perut ikan bandeng, lalu jahit sisinya
6. Bungkus dengan alumunium foil, kukus selama 30 menit, angkat dan dinginkan
7. Panggang atau goreng ikan bandeng sesuai selera hingga kecoklatan, angkat
8. Sajikan otak otak bandeng dengan sambal kesukaan Anda



Bubur Gurih Aceh


Bahan:
250 gr beras, dicuci bersih
300 ml santan dari 1/2 buah kelapa
1,2 liter air
2 batang seledri, diiris dengan halus
1 batang daun bawang , diiris dengan halus
250 gr daging ayam tanpa tulang, dipotong dadu
1 sdm garam


Bumbu:
2 cm jahe
3 siung bawang putih
5 siung bawang merah
1/2 sdt ketumbar
1/2 sdt merica
1/4 sdt jinten


Cara Membuat:
1. Haluskan semua bumbu
2. Campur beras, air, santan dan garam, masak hingga menjadi bubur
3. Tumis bumbu yang dihaluskan tadi hingga matang
4. Masukkan daging ayam yang dipotong dadu, aduk hingga daging matang
5. Masukkan tumisan ayam kedalam bubur, aduk rata
6. Jika bubur terlalu kental, tambahkan air panas secukupnya
7. Masak kembali hingga bubur mendidih
8. Masukkan daun bawang dan seledri, aduk rata
9. Angkat dan sajikan bubur dalam keadaan hangat


Tuesday, September 14, 2010

Tenggiri


Ikan ini bermulut besar, dan taring di bagian bawah dan atas mulutnya terlihat lebih tajam daripada taring ikan mackerel Spanyol.

Tubuhnya tertutupi oleh sisik kecil dan tipis, punggungnya berwarna hijau-kebiruan, sisik berwarna perak, dengan pola garis-garis berwarna biru gelap, warnanya akan semakin pudar ketika mati.


Tenggiri laki, tenggiri fajar, atau wahoo (Acanthocybium solandri) adalah ikan dari suku Scombridae yang ditemukan di lautan tropis dan subtropis.

Karena kecepatan dan kualitas dagingnya yang tinggi membuat ikan ini dijadikan hadiah permainan memancing.

Di Hawaii, ikan ini dikenal sebagai ono, sedangkan di Karibia dan Amerika Tengah ikan ini dipanggil peto.

Kakap


Ikan Kakap (English:Red Snaper Latin:Lutjanu / family Lutjanidae), Ikan kakap banyak jenisnya, tetapi yang umum biasa kita kenal adalah Ikan Kakap Merah (Red Snaper) karena berwarna merah,bentuk badan bulat pipih memanjang dengan sirip dipunggung, dibawah perut dan dengan anunya (anal) terdapat sirip anal.

Ikan kakap punya gigi yang kuat untuk merobek mangsanya, maka jangan heran jika senar pancing sering putus jika tersambar ikan kakap ini. Ikan ini selalu berkelompok dan hidup bersembunyi di karang-karang, tandes maupun rumpon dan selalu memposisikan di arus tepat dimuka arus saat makan.

Jika ada makanan hanyut ikan ini langsung menyergapnya dengan cara di hisap dengan mulut lebarnya, Saat menunggu makanan biasanya Ikan paling besar berada di posisi terdepan sedangkan yang ukuran lebih kecil berada dibelakangnya.

Ikan kakap merah merupakan ikan dasar yang selalu berkelompok menempati karang, tandes atau rumpon. Ikan kakap merah yang mempunyai nama inggris red snapper hampir bisa ditemui semua lokasi di Indonesia bahkan di dunia. Ikan yang biasanya memiliki nama latin depannya Lutjanus termasuk dalam family Lutjanidae. Soal jenisnya kakap sendiri ada banyak macam spesiesnya, namun pada rubrik ini kami hanya membahas spesies kakap pada umumnya. Lantaran warna ikan ini merah, orang-orangpun menyebutnya dengan nama kakap merah.

Ikan Kakap merupakan ikan dasar yang selalu berkelompok menempati karang, tandes atau rumpon. Bentuk tubuhnynya bulat pipih memanjang dengan mempunyai sirip di bagian punggung. Di bawah perut juga terdapat sirip. Di bagian dekat anal juga terdapat sirip analnya.

Sebagai penguasa karang, ikan kakap dilengkapi dengan gigi untuk mengkoyak mangsanya. Ikan ini biasanya bersembunyi di balik karang atau rumpon dan mengambil lokasi tepat di muka arus. Ketika ada makanan apa saja yang hanyut langsung disergapnya untuk mengisi perutnya.

Ikan-ikan yang paling besar di kawasannya selalu berada paling depan untuk memburu makanan, sedangkan yang ukuran sedang memilih 'sisa-sisa' setelah yang besar puas makan.

Berikut ini adalah beberapa Jenis dari Ikan Kakap:

IKAN KAKAP MERAH
NAMA LAIN: Red Snapper, North American, Genuine Red, Pargo Colorado
JENIS: Lutjanus Campechanus
UKURAN: Rata-rata 4-10 kg, dapat mencapai 20 kg lebih
REKOR DUNIA: 50 pounds
KARAKTER: Ikan petarung yang gigih dengan menggunakan kekuatannya, taktik dengan menggoyangkan kepalanya daripada berenang terus menerus.

IKAN KAKAP DOMBA
NAMA LAIN: Mutton Snapper, Muttonfish, Reef King, Pargo
JENIS: Lutjanus Analis
UKURAN: Rata-rata 2,5-7,5 kg, dapat mencapai 15 kg lebih
REKOR DUNIA: 28 pounds
KARAKTER: Jenis ikan ini merupakan petarung yang kuat dikedalam-an, dan dapat menampilkan pesonanya di tempat dangkal atau melarikan diri dipermukaan, lalu turun dengan terus menerus untuk kemudian bertahan dengan memanfaatkan kekuatan dan sisi lebar tubuhnya.


IKAN KAKAP ANJING
NAMA LAIN: Dog Snapper, Yellow Snapper, Jocu
JENIS: Lutjanus Jocu
UKURAN: Rata-rata 1-7,5 kg, dapat mencapai 15 kg lebih
REKOR DUNIA: 24 pounds
KARAKTER: Petarung yang kuat.

IKAN KAKAP BATU
NAMA LAIN: Gray Snapper, Mangrove Snapper, Black Snapper, Mango, Caballerote
JENIS: Lutjanus Griseus
UKURAN: Rata-rata 1-3 kg, dapat mencapai 10 kg lebih
REKOR DUNIA: 17 pounds
KARAKTER: Ketika terpancing, Kakap Batu akan melarikan diri dengan cepat, lalu melakukan pertarungan yang hebat hingga ke sisi perahu.


IKAN KAKAP SUTERA
NAMA LAIN: Silk Snapper, Yelloweye
JENIS: Lutjanus Vivanus
UKURAN: Rata-rata 1,5-2,5 kg, berat maximum tidak diketahui
REKOR DUNIA: 18 pounds
KARAKTER: Tidak ada pertarungan yang dapat diharapkan, berkat kedalaman laut dan piranti yang tidak sesuai yang biasanya digunakan.

IKAN KAKAP RATU
NAMA LAIN: Queen Snapper
JENIS: Etelis Oculatus
UKURAN: Rata-rata 1,5-2,5 kg, berat maximum tidak diketahui
REKOR DUNIA: 11 pounds
KARAKTER: Tidak ada pertarungan yang dapat diharapkan, berkat kedalaman laut dan piranti yang tidak sesuai yang biasanya digunakan.



IKAN KAKAP SIRIP HITAM
NAMA LAIN: Black Snapper, Blackspot, Bahamas Red Snapper
JENIS: Lutjanus Buccanella
UKURAN: Rata-rata 1,5-2 kg, dapat mencapai 5 kg
REKOR DUNIA: 7 pounds
KARAKTER: Petarung yang kuat seperti jensi Kakap lainnya.

IKAN KAKAP VERMILLION
NAMA LAIN: Vermillion Snapper, Beeliner, Mingo, Cajon
JENIS: Rhomboplites Aurorubens
UKURAN: Rata-rata dibawah 0,5 kg, bisa mencapai 2,5 kg
REKOR DUNIA: 7 pounds
KARAKTER: Bukan gamefish. Kebanyakan terpancing oleh piranti besar pada kedalaman dan bukan merupakan kombinasi yang imbang untuk ikan laut sekecil ini.


IKAN KAKAP EKOR KUNING
NAMA LAIN: Yellowtail Snapper, Flag, Tail, Rabirubia
JENIS: Ocyurus Chrysurus
UKURAN: Rata-rata 0,5-1,5 kg, dapat mencapai 4 kg
REKOR DUNIA: 8 pounds
KARAKTER: Petarung yang seru untuk kelas piranti yang berimbang dengan berat ikan, dan merupakan yang terbaik diantara ikan-ikan karang lainnya. Karena kebanyakan terpancing dekat permukaan, jenis ini biasanya akan melarikan diri dengan kuatnya. Ekor Kuning sangat ahli dalam hal memutuskan tali pancing pada pinggir tebing karang, atau pada karang yang menjulang tinggi.


Lele



Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.

Warnanya abu-abu kehitaman dengan tulang kepala yang keras. Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek.

Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap.

Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.

Lele juga memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya.

Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan.

Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika.


Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran.

Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya.

Kadangkala lele juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.

Lele adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Produksi budidaya meningkat tajam tiap tahun, selama lima tahun terakhir, antara lain karena luasnya pasar bagi lele. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat.

Dagingnya tebal, putih, dan banyak. Lele sering digoreng kering atau dibakar. Dagingnya kering, sehingga cocok jika diolah menjadi masakan kering, berbeda dengan Patin yang terlihat sekilas bentuknya sangat mirip dengan lele. Patin tidak bisa digoreng kering, karena kandungan lemaknya lebih banyak dibandingkan dengan semua ikan air tawar.

Monday, September 13, 2010

Patin


Patin adalah sekelompok ikan berkumis (Siluriformes) yang termasuk dalam genus Pangasius, famili Pangasiidae. Nama "patin" juga disematkan pada salah satu anggotanya, P. nasutus. Sering disebut Catfish, karena kumisnya.

Kelompok hewan ini banyak yang bernilai ekonomi, seperti patin dan patin siam (P. hypophthalmus syn. P. sutchi, atau beberapa pustaka menyebutnya jambal siam). Beberapa anggotanya yang hidup di Sungai Mekong dikenal berukuran sangat besar, mencapai panjang dua meter lebih.


Dagingnya tebal, putih, dan berlemak. Warnanya bergradasi dari hitam ke abu-abu. Tubuhnya besar, padat, dan tidak bersisik. Sekilas bentuknya terlihat seperti Lele. Dipasaran sering dijual dalam keadaan hidup. Ikan ini bila digoreng tidak bisa kering, karena kandungan lemaknya lebih tinggi dibandingkan jenis ikan tawar lainnya. Patin sangat cocok bila diolah menjadi Soup. Berbeda dengan Lele yang dapat digoreng kering, karena kadar lemaknya jauh lebih rendah.

Berat patin juga bisa mencapai 43 kg seperti yang ditangkap oleh nelayan di Sungai Musi. Diperkirakan umur patin dengan bobot 43 kg tersebut mencapai 8 tahun. Luar biasa bukan, panjang dan bobotnya sebanding dengan seorang anak berumur 5 tahun.

Adalah Pudin (40) bersama rekannya, Iwan dan Abas, warga Lr Pasundan Laut Kalidoni yang menangkap ikan raksasa itu. Ketiganya nelayan yang biasa mencari ikan di Sungai Musi dekat Polairud Polda Sumsel, Sungai Lais.

Mujair


Mujair adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Penyebaran alami ikan ini adalah perairan Afrika dan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939. Meski masih menjadi misteri, bagaimana ikan itu bisa sampai ke muara terpencil di selatan Blitar, tak urung ikan tersebut dinamai ‘mujair’ untuk mengenang sang penemu.

Bentuknya mirip dengan Gurami, tetapi sedikit lebih kecil. Sisiknya kasar dengan sirip bertulang dan tajam. Tulangnya besar-besar dan kokoh, tetapi dagingnya lembut, gurih dan sedikit manis.

Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam (salinitas), sehingga dapat hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun.

Nama ilmiahnya adalah Oreochromis mossambicus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Mozambique tilapia, atau kadang-kadang secara tidak tepat disebut "Java tilapia".

Mujair juga sangat peridi. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali. Setiap kalinya, puluhan butir telur yang telah dibuahi akan ‘dierami’ dalam mulut induk betina, yang memerlukan waktu sekitar seminggu hingga menetas.

Hingga beberapa hari setelahnya pun mulut ini tetap menjadi tempat perlindungan anak-anak ikan yang masih kecil, sampai anak-anak ini disapih induknya.

Dengan demikian dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan ini dapat meningkat sangat pesat. Apalagi mujair cukup mudah beradaptasi dengan aneka lingkungan perairan dan kondisi ketersediaan makanan.

Tidak mengherankan apabila ikan ini dianggap invasif dan menimbulkan berbagai masalah baru di perairan yang didatanginya, seperti halnya di Singapura, dan di California Selatan, Amerika Serikat. Tidak luput pula adalah berbagai waduk dan danau-danau di Indonesia yang 'ditanami' ikan ini, seperti misalnya Danau Lindu di Sulawesi Tengah.



Anak-anak mujair dapat pula dijadikan sarana terapi. Terapinya dengan cara memasukkan kaki kedalam kolam yang penuh dengan anak-anak mujair. Anak-anak mujair tersebut nantinya akan menggigit-gigit kaki, yang berguna untuk memperlancar peredaran darah.

Disamping itu juga terapi dengan gigitan anak-anak mujair akan melepaskan kulit mati di telapak kaki dan disela jari-jari kaki.

Gurami



Gurami (Osphronemus goramy) adalah sejenis ikan air tawar yang populer dan disukai sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di samping itu, di negara-negara lainnya gurami juga sering dipelihara dalam akuarium.

Badannya pipih, agak lebar dengan sisik yang rapat dan besar-besar. Sosoknya mirip dengan Mujair, tetapi memiliki sepasang belalai dibawah mulutnya.


Umumnya dikenal dengan nama gurami, ikan ini juga memiliki beberapa sebutan lokal seperti gurame; grameh ; kalui ; ikan kali , dan lain-lain.

Dagingnya tebal dan gurih. Konon kabarnya, karena rasanya yang terkenal gurih Gurami dijuluki primadona ikan air tawar. Pengolahan ikan gurami adalah sangat cocok jika digoreng (bisa sampai garing) baru dicampur dengan bumbu lain. Dipasaran sering dijual dalam kondisi hidup.